Rabu, 11 Mei 2011

KOMA



Hanya saat engkau mengabaikanku sepenuhnyalah maka aku akan kembali kepadamu.
" -Zarathustra-”.

Siapa dan apa itu koma ?

Awalnya kebosanan belaka.


Hidup dalam koma ,Adalah kita semua atau pun bukan siapa2 melainkan apa yang dilakukan ,bukan sebuah retorika belaka yackz, aksi langsung walau pun nggak sempurna buanget sesuai dengan pemahaman yang kami ketahui,Dan apa yang kami bisa kita lakukan, do it your self or together, karena kebersamaan berkoletif lebih menjadikan hidup menjadi hidup.
satu kepala tak seru dua kepala lebih baik dan sterusnya mghasilkan nilai2 yang di sepakati secara bersama dan konsekwen menjalankanya.

Koma adalah dimana sebuah dramatis hidup yang penuh dengan sebuah hasrat yang bukan kita butuhkan (hp terbaru 3G, touch screen, BB, i-phone)
_ahh bisa-bisanya iklan yang menghajar kita terus menerus,sedangkan benteng kita pun sudah lapuk di gerogoti rayap-rayap kapitalisme .Pembunuhan atas nilai-nilai hidup ini menuju sebuah batas antara kematian dan kehidupan semata-mata lewat apa yang kita lihat di televisi semuanya serba glamor. Cuma senandung rindu di tengan keheningan hidup yang semakin seyap ini,
Akan sebuah kemewahan yang tak kita perlukan dalam hidup ini.

Ketika semuanya berakhir kepada semuanya ketiadaan yang tak ada, mungkin ini nihil tapi terserah kalian mempersepsikanya. Kalian semua tai. Tai apa kalian semua dalam sebuah korban sebuah media yang bernama sebuah televisi yang membelenggu hidup dan menjadwalkan kehidupan ini cuma sebagian yang kita bisa nikmati dengan gratis.
Seperti kotoran yang keluar dari anusmu dan berbau, lega rasanya.Bila tak bisa B.A.B (buang air besar) itu malah bermasalah jadinya.

Tak ada dalam mempertahankan hidup di dalam ketidak pastian global. Globalisasi kegombalan para borjuis dan kapitalis dalam resesi ekonomi kapitalisme antara hidup dan mati menuju koma tanpa mulut,tanggan,kaki,telinga,mata yang ada cuma nyawa yang seakan-koma. Koma di hajar oleh hasrat terselubung para pemodal (kapital) dengan system yang memuakan ini yaitu kapitalisme.

Dalam kehidupan yang semakin menghilang ingatan-ingatn kolektif tentang sebuah imaji kehidupan tanpa sebuah kelas-kelas sosial yang membuat kita berbeda satu dengan yang lainya. Dalam setengah dari keputus asaan ini kami ada untuk menghilang dari dunia yang Cuma dirinya sendiri kami mencoba untuk hidup bersama-sama dalam hidup diantara kematian dan kehidupan ini. Walaupun cuma sebatas mimpi tapi itulah energi kami dalam hidup ini di bawah roda sistem kapitalisme ,yang membuat manusia tak menjadi seorang manusiawi lagi tak ada hidup yang lebih hidup selain meperjuangakn kembali hidup ini yang sudah menjadi debu-debu jalanan yang menyesakkan dada. Di antara puing-puing hidup mencoba kembali bersama-sama membangun dan mengumpulkan debu-debu untuk hidup yang kita impikan satu bumi tanpa ada yang menginjak dan terinjak . 

- edwanov

Tidak ada komentar:

Posting Komentar