Minggu, 04 Desember 2011

Amnesia



Lupa tak ingat , dalam kehidupan ini adalah merupakan hal yang dibiasa. Lupa nama seseorang  yang menyapa kita di jalan, lupa menaruh hp atau pun kunci atau pun nomor telepon dan juga apa
 Yang baru hendak kita kerjakan. Namun persoalan lupa memang tak sederhana apa yang
kita bayangkan, sebaliknya sungguh rumit dan sekompleks  system otak manusia.
 fungsi otak : meraba, merasakan, bergerak, seimbang, mendengar, dan pengaturan system organ tubuh. Ada pun fungsi luhur otak mencakup intelektual kognitif, ingatan, prilaku dan emosi.
otak memiliki 100 milyar sel dengan kecepatan neuron atau sel otak 50.000-100.000 per detik. Sebagianya akan mati. Sel-sel mengatur diri menjadi kluster.
 Kluster yang rapat disebut modul,  sedangkan kluster yang menjalin komunikasi dengan
 modul lainya di sebut sirkuit .

Wow wow amnesia lupa ingatan… ingatan yang terlupakan sesaat atau peramanen…
si amnesia ilustration
pantes saja ada N G O yang buat pasar melawan lupa !!!
wkwkwkwkwk
lupa kok di lawan yang di lawan tuh system yang membentuk budaya ingat-ingat lupa !!!

melupakan sebuah sejarah yang kelam di negeri ini pembantaian dan pengembosan terhadap partai komunis yang terbesar di luar Rusia. Genoside yang di lakukan oleh konspirasi militer AD dan imperialis USA. Memaafkan bukan berarti melupakan sejarah pemusnahan tepatnya kejahatan terhadap kemanusiaan. Hilangnya jutaan orang dalam peristiwa ’65, mei ‘98, Tanjung Priok, Lampung, Banyuwangi, Aceh, Papua. Sejarah peradaban kejahan manusia yang coba di lupakan lewat apa yang namanya sebuah pasar yang isinya amnesia.

Lupa-lupa ingat  jadi ingatkan lupa, dan sudah lupakan kejahatan ham orde baru: soeharto sudah lupakan century, lupakan bahwa kita dijajah, lupakan kapitalisme menindas kita.
Dan sekali lagi lupakan rezim cukong-bandit SBY-B… memang bebal antek neo-liberal dan lupakan Indonesia adalah negri yang kaya raya sumber daya alamnya, lupakan PKI adalah partai Komunis terbesar di luar Russia, melupakan MUSO, AMIR SYARIFFUDIN, NYOTO, DN.AIDIT, SEMAUN tokoh-tokoh yang  berpihak  kepada perjuangan kelas yang tertindas.

Oh amnesia
Ingat-ingat lupa


Desember 

uu 

kutipan

Peter Kalyniuk - 31 - Toronto, Ontario [artist]

Shrimp Head


"Seperti dalam agama manusia didominasi oleh produk dari kepalanya sendiri, produksi kapitalis adalah produk dari tangannya sendiri."
 
- Karl Marx

Jumat, 14 Oktober 2011

cinta adalah katanya komazine


letter | edwanov


Siapa saja dapat bisa membuat zine cukup dengan lem + gunting + kertas + pinsil atau dengan notebook +program word+printer …hehehe dan sekumpulan niatan untuk mengerjakanya + sedikit uang untuk fotocopy yeah..  Jadilah sebuah zine it’s KOMAZINE  yang sudah di penghujung tahun come backnya komazine yang telah lama terdiam dan membisu  anatara batas kematian dan kehidupan di tengah  badai gelora kapitalisme yang tua dan semakin usang !!!

Zine adalah non-komersial, non-profesional,  majalah bersirkulasi kecil yang oleh pembuatnya dibuat, dicetak dan didistribusikan sendiri. Dibentuk oleh sejarah panjang media alternatif di Amerikkka sana, zine sebagai sebuah bentuk media lahir di tahun 1930-an. Pada waktu itu para penggemar fiksi-fiksi ilmiah, melalui perkumpulan-perkumpulan yang mereka buat mulai membuat media yang mereka sebut fanzine sebagai cara untuk berbagi cerita-cerita fiksi ilmiah, opini serta berkomunikasi diantara mereka. Empat puluh tahun kemudian di pertengahan tahun 1970-an, pengaruh yang besar pada zine terjadi saat para fans musik punk rock dimana mereka jelas jelas tidak menghiraukan media media musik mainstream dengan mulai membuat zine tentang musik dan kultur mereka tersebut.

Sedangkan menurut saya sendiri, zine adalah sebuah perayaan perlawanan, kebebasan berekspresi, pemberontakan dalam sebuah media diluar media yang ada selama ini yang mendominasi.

Memang pada kenyataannya sekarang ada juga yang dinamakan e-zine atau elektronik zine, namun disini saya mau bicara tentang zine tradisonal yaitu zine cetak saja…

walaupun memang awalnya adalah komunitas Dunia Bawah Tanah atau underground yang membuat media ini masuk ke dalam komunitas lainnya, sayangnya karena keterbatasan topik serta distribusi yang belum besar membuat zine seolah menjadi sebuah media eksklusif yang menuntut kualifikasi-kualifikasi tertentu untuk membuatnya. Padahal zine tidak pernah memiliki sebuah cara baku untuk membuatnya, isinya, apalagi pembuatnya. Semua orang bisa membuat zine karena zine adalah tentang semua orang. Punk bukan punk, anak underground atau bukan, anak kecil atau orang tua sekalipun, sendirian maupun beramai-ramai, zine bahkan tidak pernah menuntut pembuatnya untuk menjadi dirinya sendiri! Seseorang bisa saja menjadi seorang anak kecil, seorang perempuan nepal, seekor anak srigala, bahkan sebuah palu atau arit di dalam zinenya tanpa seorang pun berhak menilainya penipu ataupun aneh, karena zine adalah sebuah perayaan kebebasan berekspresi dalam sebuah media cetak yang tak berbatas.

Zine dinilai seharga biaya ongkos kirim atau biaya ganti fotocopy /cetak  hingga beberapa Indonesia dollar  rupiah ( IDR ) saja, namun barter atau saling bertukar dengan zine juga ok !

saling bertukar zine dengan zine adalah umum dilakukan dan merupakan bagian dari budaya yang sudah diketahui sesama para pembuat zine. Distribusi umumnya dilakukan dari satu orang ke orang lainnya melalui pos, dijual di toko-toko buku dan musik, dibagikan atau barter di konser-konser punk,aksi-aksi massa di jalanan, pertemuan para penggila fiksi fiksi ilmiah dan pemberontak. Mereka diiklankan melalui mulut-ke-mulut dan media jejaringan social.

Karenanya saya tidak pernah menyukai peletakkan zine di distro/lapak  dalam arti dilihat sebagai produk/komuditas, karena saya percaya zine adalah sesosok manusia dalam sebuah bentuk media cetak yang ingin sekali berkomunikasi dengan sebanyak-banyak orang di luar sana. Di dalam sebuah zine, khususnya zine-zine komunitas, akan terasa sekali istimewanya komunikasi serta pesan-pesan secara personal yang ingin disampaikan oleh para pembuatnya walaupun dalam bentuk tulisan saduran sekalipun serta cara mendisain yang mungkin secara umum ada yang mirip. Walaupun memang distro/lapak  bisa jadi salah satu tempat distribusi, namun rasanya muaak juga melihat jajaran zine-zine yang penuh debu di dalam sebuah distro/lapak  seolah melihat seseorang atau sekumpulan orang yang berteriak-teriak ingin mengobrol tapi tak kunjung ada seorangpun yang mau mengajak mereka bicara dan apakah mereka punya dunianya sendiri menjadi teralienasi di dalam kehidupanya ?

Zine dibuat bukan untuk uang, zine merupakan sebuah lilin kecil di tengah kapitalisme yang sedang sekarat. Zine untuk cinta. Cinta untuk berekspresi, cinta untuk berbagi, cinta untuk berkomunikasi, cinta untuk melawan, cinta untuk membebaskan dan cinta = CIu+ faNTA.
Dan sebagai salah satu bentuk protes terhadap sebuah budaya dan sistem  yang menindas, zine juga dibuat dari sebuah…Kemarahan!  rasa frustasi yang berefek kreatifitas yang melawan atau musnah menjadi partikel debu sebuah peradaban kapitalisme !!

So Far  !
So Good !
Sosialista !

….kapan nich, saya bisa liat zine kamu ?
…………………………...Barteran  yuk’s
...let’s go !

koma love letters

KOMAZINE  ….BUKAN UNTUK BIADAB

Brand in the Gank


Kelompok/gang dalam sebuah rasa keamanan di dalam hasrat untuk hidup di bawah belenggu kapitalisme yang penuh dengan label harga tanpa nilai ini, berkelompok dalam sebuah lingkungan sekolah/kampus,kampung mungkin ini menjadi sebuah fenomena atau juga hal yang baru di perhatikan oleh saya, dalam melihat hal yang baru sadar atau tersadarkan posisi saya melihat hal itu memang sebuah keadaan yang membuat

Kita merasa tak aman bila tak dalam sebuah kelompok/gang tersebut. Keterasingan dalam hidup di dalam kehidupan bersosialisasi dalam kehidupan yang seperti didalam sebuah kotak kaca yang transparan seperti di dalam akuarium yang penuh dengan sebuah imajinasi hedonis,kemewahan dengan penindasan hasrat yang membelenggu dalam sebuah keinginan yang tak ada habisnya dalam mendefinisikan sebuah kebutuhan-kebutuhan baru belum tentu kita perlukan cuma persepsi kita yang terbelenggu hasrat yang terecoki oleh pariwara yang semakin kuat menghajar kita tiap mata kita memandang,memasuki alam meditasi.

Dalam survive hidup di dalam sistem yang mencekik leher dalam hidup ini semakin teralienasi dengan individu lainya. Dengan semangat individualisme demi kepentingan diri sendiri. Berekelompok merupakan suatu kebutuhan dalam hidup mahkluk sosial, gang atau kelompok yang berdasarkan sesuatu hal kesamaan pengguna brand tertentu atau pun menjadi budak penggila brand motor A atau B bastrad semua cuma berdasarkan brand kesamaan pengguna bukan sebuah alasan yang mendasar yang kuat bagi sebuah keterikatan dalam sebuah kelompok, semuanya itu cuma berdasarkan pada sebuah prestise,fanatisme pada merk/brand tertentu.

Persaingan komunitas/gang yang berdasarkan fetish brand memang sengaja di ciptakan untuk konsumen loyal dan setia menjadi budak yang setia menuntut konsumsi yang meningkatkan barang2 brand yang menjadi identitasnya yang tak kreatif di paksa mencari indentitas yang kreatif di dalam konsumsi brand tertentu,yang akan terus menipudaya kita untuk memenuhi sebuah prestise semata bukan apa yang kita butuhkan.







#edwanov#

Kamis, 29 September 2011

konsumtif

Paris


paris sumber: tumblr

Orang selalu membayang kan Prancis sebagi tempat yang indah, aman ,nyaman, dan di huni orang-orang romantis. Dan menjadi tempat wisata yang paling di gemari. Namun survey public yang digelar BVA-Gallup di 53 negara, dan ternyata, oh ternyata orang Prancis justru seorang pesimistis di dunia,  dari pada warga Irak maupun Afganistan. Survei ini mengatakan, 37 % orang Prancis memandang tahun ini akan lebih buruk dari tahun 2010, sementara 10% orang Afganistan dan 12% warga Irak yang berpendapat demikian.  “Orang Prancis dicekam ketakuatan. Mereka merasa masa kini tak seindah massa lalu (romantic melankolis) dan masa depan akan lebih buruk dari masa kini.  Ada sebuah fenomena klinis,” tutur Dominiq Moisi, penulis buku Geopolitics of Emotion: How Cultures of Fear, Humiliation, and Hope are Reshaping the World (2009).
 Kompas sabtu 8 januari 2011

Rabu, 11 Mei 2011

KOMA



Hanya saat engkau mengabaikanku sepenuhnyalah maka aku akan kembali kepadamu.
" -Zarathustra-”.

Siapa dan apa itu koma ?

Awalnya kebosanan belaka.


Hidup dalam koma ,Adalah kita semua atau pun bukan siapa2 melainkan apa yang dilakukan ,bukan sebuah retorika belaka yackz, aksi langsung walau pun nggak sempurna buanget sesuai dengan pemahaman yang kami ketahui,Dan apa yang kami bisa kita lakukan, do it your self or together, karena kebersamaan berkoletif lebih menjadikan hidup menjadi hidup.
satu kepala tak seru dua kepala lebih baik dan sterusnya mghasilkan nilai2 yang di sepakati secara bersama dan konsekwen menjalankanya.

Koma adalah dimana sebuah dramatis hidup yang penuh dengan sebuah hasrat yang bukan kita butuhkan (hp terbaru 3G, touch screen, BB, i-phone)
_ahh bisa-bisanya iklan yang menghajar kita terus menerus,sedangkan benteng kita pun sudah lapuk di gerogoti rayap-rayap kapitalisme .Pembunuhan atas nilai-nilai hidup ini menuju sebuah batas antara kematian dan kehidupan semata-mata lewat apa yang kita lihat di televisi semuanya serba glamor. Cuma senandung rindu di tengan keheningan hidup yang semakin seyap ini,
Akan sebuah kemewahan yang tak kita perlukan dalam hidup ini.

Ketika semuanya berakhir kepada semuanya ketiadaan yang tak ada, mungkin ini nihil tapi terserah kalian mempersepsikanya. Kalian semua tai. Tai apa kalian semua dalam sebuah korban sebuah media yang bernama sebuah televisi yang membelenggu hidup dan menjadwalkan kehidupan ini cuma sebagian yang kita bisa nikmati dengan gratis.
Seperti kotoran yang keluar dari anusmu dan berbau, lega rasanya.Bila tak bisa B.A.B (buang air besar) itu malah bermasalah jadinya.

Tak ada dalam mempertahankan hidup di dalam ketidak pastian global. Globalisasi kegombalan para borjuis dan kapitalis dalam resesi ekonomi kapitalisme antara hidup dan mati menuju koma tanpa mulut,tanggan,kaki,telinga,mata yang ada cuma nyawa yang seakan-koma. Koma di hajar oleh hasrat terselubung para pemodal (kapital) dengan system yang memuakan ini yaitu kapitalisme.

Dalam kehidupan yang semakin menghilang ingatan-ingatn kolektif tentang sebuah imaji kehidupan tanpa sebuah kelas-kelas sosial yang membuat kita berbeda satu dengan yang lainya. Dalam setengah dari keputus asaan ini kami ada untuk menghilang dari dunia yang Cuma dirinya sendiri kami mencoba untuk hidup bersama-sama dalam hidup diantara kematian dan kehidupan ini. Walaupun cuma sebatas mimpi tapi itulah energi kami dalam hidup ini di bawah roda sistem kapitalisme ,yang membuat manusia tak menjadi seorang manusiawi lagi tak ada hidup yang lebih hidup selain meperjuangakn kembali hidup ini yang sudah menjadi debu-debu jalanan yang menyesakkan dada. Di antara puing-puing hidup mencoba kembali bersama-sama membangun dan mengumpulkan debu-debu untuk hidup yang kita impikan satu bumi tanpa ada yang menginjak dan terinjak . 

- edwanov

Selasa, 10 Mei 2011

Who Is Godot !!!!

senapan foto: edwanov file



Menunggu godot , apa dan siapa sich Godot itu mungkin anda pembaca sekalian pernah mendengarnya
“ seperti menunggu Godot ”. Kata-kata ini berasal dari sastrawan dari Irlandia utara , Samuel Beckett (1906-1989) , yang berjudul Waiting for Godot (Menanti Sang Godot) . Naskah dramaini pertama kali di pentaskan di Paris , Prancis 1954 dan di angkat sebagai novel setelah pujangga wafat.
Dan cerita dari novel yang terkenal itu menceritakan , di sebuh kota berdiri menanti di stasiun kereta kota kecil itu. Tujuan hanya , menanti “RATU ADIL’’ yang membawa masyarakat pada keadilan dan kesejahteraan . Di kisahkan kebiasaan ini mereka lakukan sejak dari mereka dalam kandungan , lahir , dewasa hingga tumbuh tua dan mati .tapi yang di nanti tak pernah datang . Mereka menanti Godot . Seseorang “ratu adil” yang gagah , tampan lagi berwibawa. Persis gambaran para jagoan atau superhero film Hollywood. Gambaran dunia khayalan . Kapan mereka datang?? Mereka masih menunggu meski darah sudah membeku dalam kesunyian.
Tiap lima tahun mereka dating menyelimuti stasiun kererta api sambil berharap-harap cemas . Tapi setiap lima tahun itu mereka kecewa. Godot yang di nanti-nanti itu ,tak akan pernah datang . Kekecewaan demi kekecewaan tak pernah memadamkan penantian mereka terhadap sang pembebas.
Pada suatu ketika penantian penduduk menyemut dalam penantian, saat penumpang turun dari sebuah kreta apaiyang berhenti di stsiun kereta kota kecil itu , warga menghambur untuk menghampiri orang yang di duga mereka sebut sebagai Godot. Puluhan orang pinsan dan terinjak-injak dan tak bernafas . Untuk menemui sang Godot ynag gagagh , berwibawa, lagi tampan. Tapi mereka salah . Dia bukan Godot dia hanya seseorang yang dikira sebagai godot yang akan memperjuangkan dan meperbaiki nasib mereka .
Kembali warga , termasuk dua orang pemuda yang bernama Vladimir dan Estragon , hidup dalam penantian yang panjang. “kita semua terlahir gila” . Hanya sedikit yang tetap begitu,” kata Estragon. Ucapan itu seakan membframing prilaku penduduk yang tak berbuat apa-apa kecuali Cuma menunggu sesuatu yang tak ada .
Dalam penantian itu tiba-tiba seorang disebelah Vladimir dan berkata dengan tenang namun jelas. Persis ditelinga si pemuda. Wajahnya sangat bersih memancarkan cahaya. “Godot akan datang bila ada keinginan untuk merdeka dari ketertindasan,” kata orang itu. Dia melanjutkan perkataanya,’ Kaulah sang Godot itu ! Karena godot adalah orang-orang yang mengiginkan suatu tatanan masyarakat yang terbebas dari ketertindasan,” katanya. Vladimir tertegun. Beberapa saat kemudian dia terdiam. ‘Sekarang ,’ sambut orang itu, “Pergilah dan carilah Godot-godot lain yang ingin membebaskan negerinya dari keterindasan”. Itu ada dalam diri kita semua yang bergetar melihat penindasan dan melawan.

bajakkota@gmail.com

Rabu, 16 Maret 2011

not a super hero

Tak ada seorang super hero yang bisa menyelamatkan mu di dunia nyata dan yang datang kapan saja dan dimana saja waktu saat kau di tindas oleh pemilik modal yeah bukanlah seorang manusia super yang bias merubah dunia ini tapi sebuah partai rakyat. Partai rakyat dimana rakyat berpean serta di dalam membentuk sebuah organisasi politik yang menyalurkan inspirasi rakyat : rakyat buruh/pekerja, rakyat petani, kaum miskin kota/rakyat susah dimana kolektif-kolektif rakyat menentukan kebijakan-kebijakan untuk mencapai sebuah masyarakat yang adil dan beradab untuk mencapai sebuah masyaraka tanpa penindasan dan penindas di atas bumi ini.

Berpijak kepada kekuatan kelas buruh pekerja : yang tepaksa menjual tenaga produktifnya kepada pemilik modal. Dan para penganguran karena belum mendapatkan kerja untuk mepertahankan hidupnya dan mau tidak mau terpaksa harus menjual tenaga produktifnya kepada pemilik modal.

Rakyat berkuasa atas apa yang di butuhkannya bukanya berpihak kepada pemilik modal (kapitalis). Rakyat telah banyak di hidangkan partai-partai kelas borjuasi yang ingin mepertahankan kekuasaanya dalam mengambil sebuah kebijakan yang menguntungkan kelompoknya saja tetapi rakayat selau menjadi korban atas pertarungan elit-elit borjuasi dalam melanggengkan kekuasaanya untuk kemakmuran dan kejayaaan kelompoknya. Kini saatnya pembalasan rakyat yang menjadi hakim atas para pendakwa yang mengatas namakan rakyat: buruh, petani, kmk.

Bangun kesadaran atas hak dan kewajiban sebagai warga Negara bahwa rakyat yang berkuasa tanpa adanya rakyat tak ada sebuah Negara. Rakyat selalu di salahkan, salahkan menjadi rakyat dimana semua orang ingin menjadi seorang yang mengakumulasi sebuah modal dan memeras tenaga produktif orang lain. Pola pendidikan kapitalis yang dibuat untuk menjadi kapitalis juga tapi nyatanya jumlah angka keiskinan terus bertambah dan krisi di belahan dunia telah menjadi titik picu ledakan bahwa rakyat kini saatnya berkuasa …..

Suara rakyat suara tuhan dimana sebuah aspirasi rakyat dalam mendapatkan keadilan social tak bias di bungkam dengan arahan moncong senjata atau pun rekayasa politik adu domba penguasa rakayat melawan rakayat, buruh melawan buruh, buruh tani melawan buruh tani lainya tetapai sebuah pertentangan kelas anatara yang berkuasa dan yang di kuasai “ sejarah manusia adalah sejarah pertentangan kelas” KARL MARX

Jangan mau di adu domaba kami rakyat bukanlah domba kami manusia yang memapunyai sebuah cinta solidaritas untuk melawa kami adalah kelas yang seharusnya berkuasa atas dasar kami adalah rakyat itu sendiri bukanya para kelompok partai borjuasi yang mengatas namakan rakyat.

+ PemBajak kota
komazine-http://edwanovmikel.tumblr.com

Hasrat Yang Terbelenggu

Ketika hidup mu di kuasai sebuah keinginan yang ditanamkan lewat pariawara/iklan, kau sudah berubah dan hidup mu terkontrol dalam lingkaran satan sebuah putaran kematian yang dibuat dengan kesenagan tak terasa bila kiat di tindas. Ketika kiat terkontrol oleh sebuah hasrat semata karena gempuran-gempuran yang begitu derasnya menghajar kiat tiap detik … aah gue pengen BBMan aah … bagus juga i-phone lebih keren dari pada punya Black Bery. Malam-malam bosen juga chatting atau nonton nich sepertinya enak bersepeda nich bersepeda bergengi dari pada naik motor kaya alay2 ajah terus nyari2 jablay ahh lebaaay.

Sebuah keinginan yang tak benar-benar kita memang tak memabutuhkantapi kapitalisme (system yang mengakumulasi modal) memborgol diri kita dan menggebalan ya masuk kedalam jurang dimana diri kita terkontrol dan semangat untuk berkumpul dan melawan di hancurkan yeeeah. Tanpa semprotan parfum axe dirimu takakan ada peremuan yang menyentuhmu ataupun berdekatan dengan mu. Tanpa Body Shop tak akan ada yang ingin menyentuh kulitmu dan kamu pun dianggap mahluk rendahan karena tak peduli tehadap lingkungan. Tanpa Revlon tadi bibirmu tak ada lelaki yang melirik mu. Tanpa Black Bery kau pun tak akan mendapatkan teman. Tanpa i-phone tak ada juga teman yang akan menemanimu. Tak punya tweeter kau pun di anggap sebagai allay. Tanpa berpergian ke kantor dengan sepeda di anggap belumlah sukses karena kau manusia rendahan tak pro terhadap ekologis.cukuran mu belum lah rapih bila tak menggunakakan Gillette. Kekasihmu munggkin tak akan mau berkencan bila kau tak mengajaknya nonoton film Hollywood terbaru di blitz megaplexs atau pun Cuma di XXI.

Rasa percaya diri yang semakin terkontrol oleh kapitalisme yang memanfaatkan imajiner sebuah kemewahan dan penuh ilusi dengan menacapkan sebuah prestise semata buakanlah kebutuhan yang benar kita inginkan.

+pemBajak kota

Suarat untuk semua

Sebuah titik nadir dari keresahan dan kemuakan terhadap kehidupan di bawah dari sebuah system yang busuk yaitu kapitalisme. Yang membuat setiap orang menjadi individual yang autis (mempunyai dunianya sendiri).

Koran-koran, televisi di sesaki kebohongan dan persfektif kapitalisme untuk mepertahankan dirinya dari ambang kehancuran. Media di dalam kuasa pemasang iklan, yang measang iklan yang palig besar adalah mereka yang memiliki banyak uang. Faktanya mereka rela merogoh kantungnya dalam2 demi membiayai sebuah riset atau melakukan apa pun itu. Demi meneyebarkan kebohongan untuk mendapatkan keuntungan yang besar.

Dengan demikian kapitalisme mengancam siapa pun untuk menacapkan kontrolnya di dalam masayarakat. Dan mengontrolnya demi akumulasi modal, merekalah adalah yang paling kejam dan berdarah dinggin yaitu kapitalisme yang berbentuk rupawan nan elok di puja dan dicinta yang penuh dengan kepalsuan semata…

System kapitalisme hanya menghasilakan para penguasa yang mereka bekarja demi kemakmuran dan kuasa bagi kelasnya. Dapat dibayangkan mengapa terjadi kerusakan lingkungan, penggusuran dan ketidak adilan bagi rakyat buruh, petani , kmk

Koma love letter


sebuah surat

Love letters adalah suatu cara yang romantic revolusioner untuk menggungkapkan kata cinta secara tertulis. Bisa di sampaikan langsung, lewat pos atau diam2 di temple dan di sisipkan ke rumah2 atau di selipkan di koran2. Di masa yang lalu surat merupakan sebuah saranan penting untuk bias berhubugan kepada orang lain di kejauhan, sebelum teknologi berkembang pada saat ini yang begitu mudah dan progresif.

Saat ini teknologi sudah jauh berkembang. Perkembanganya ini memmungkinkan seseorang untuk melakukan tatap muka jauh melakukan layanan tele konfrence. Malah mungkin kini kita mencari teman di berbagai belahan dunia dan semakin sempit karena berkembangnya teknologi komunikasi.


Komunikasi merupakan sebagai sarana timbal-balik. Surat “cinta” koma sebagai bentuk berbagi cinta adalah kesetaraan dan cinta akan sebuah perlawanan terhadap system yang busuk (kapitalisme) bukan saja yang apa aku “rasa”, melainkan juga peneguhan atas keperpihakan kepada kelas buruh, tani dan kmk. Koma love letter bukan saja sekedar memberitahukan apa yang menggelisahkan atau menyenangkan diri, melaikan berbagai melawan da berkawan memelihara cinta sesama atas nama sebuah kelas buruh, tani dan kaum miskin memelihara dan bertumbuh menjaga cinta untuk yang berlawan.
EDITOR...

Kamis, 17 Februari 2011

Demokrasi dan Kemanusiaan Untuk Rakyat Thailand

Rabu, 26 Mei 2010
Demokrasi dan Kemanusiaan Untuk Rakyat Thailand
Sejak bulan Maret lalu, Front Persatuan untuk Demokrasi melawan Kediktatoran (UDD) atau lebih dikenal dengan Kaus Merah, telah kembali melakukan demonstrasi besar-besaran melawan Pemerintahan Abhisit. Pemerintahan yang berkuasa bukan dari pemilihan demokratis namun bentukan militer dan direstui oleh Monarki. Tuntutan utama mereka adalah agar PM Abhisit mundur dan mengadakan pemilihan umum yang demokratis. Setelah beberapa kali mendapatkan ancaman pembubaran dengan paksa. Sejak hari Jumat kemarin, Abhisit menggunakan pasukan bersenjata lengkap untuk membubarkan Kaus Merah dengan kekerasan. Zona Peluru Tajam dibuat oleh militer untuk melegalkan kekerasan yang mereka lakukan. Pertarungan tidak imbang berlangsung di jalan-jalan kota Bangkok, pusat demonstrasi Kaus Merah.

Represi militer di Thailand telah mengorbankan nyawa puluhan orang dan mencederai ratusan lainnya, akibat ditembak peluru tajam atau bentuk kekerasan lain. Kekerasan sistematis oleh negara terhadap rakyat sipil, dalam bentuk apapun, tidak dapat dibenarkan. Apalagi alasan bagi kekejaman tersebut hanya untuk mempertahankan sebuah rejim yang tidak demokratis hasil kudeta militer. Oleh karena itu komunitas internasional tak bisa tinggal diam seperti sekarang.


Kami mengecam keras pemerintah Republik Indonesia yang tidak mengambil sikap tegas, ataupun mengambil inisiatif internasional untuk menyikapi situasi Thailand. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) masih sempat menerima kunjungan Menlu Kasit Piromya, salah satu tangan kanan Abhisit Vejjajiva, pada 29 April 2010 lalu. Penerimaan tanpa kritik tersebut menunjukkan posisi pemerintah Indonesia yang melakukan pembiaran (atau diam-diam mendukung) pembunuhan terhadap rakyat Thailand. Kami mengecam keras diamnya lembaga-lembaga regional dan internasional (PBB dan ASEAN) terhadap persoalan ini.


Persoalan di Thailand bukan semata konflik antar dua orang elit (Thaksin Sinawatra dan Abhisit Vejjajiva) sehingga sebagian kalangan meletakkannya sebagai persoalan dalam negeri Thailand. Di sini jutaan rakyat Thailand telah menyatakan sikapnya secara terbuka, yaitu kehendak yang kuat untuk memperjuangkan hak-hak demokratiknya. Kehendak ini telah diperjuangkan secara heroik dengan mempertaruhkan jiwa dan raga. Dengan pengalaman yang diperoleh dari aksi politik akhir-akhir ini, massa kaos merah telah menunjukan bahwa mereka menjadi pendukung demokrasi dan keadilan sosial; sebagai gagasan dan praktik universal hasil peradaban manusia. Represi militer besar-besaran tidak akan menyelesaikan persoalan, dan justru menciptakan konflik sosial yang berkepanjangan.

Memperhatikan situasi-situasi tersebut di atas, kami nyatakan sikap dan tuntutan sebagai berikut:


1. Kepada komunitas internasional agar segera mengambil langkah-langkah tegas untuk menghentikan kekerasan militer terhadap rakyat Thailand.

2. Stop pemasokan senjata kepada tentara Thailand.

3. Menekan penguasa Thailand untuk menghentikan kekerasan dan memulihkan demokrasi, dengan langkah kongkrit percepatan pemilihan umum.

4. Menuntut pertanggungjawaban Raja Thailand atas kekerasan yang dilakukan oleh Rejim Abhisit Vejjajiva. Rejim yang berkuasa atas restu dari Raja Thailand.

5. Mengutuk bangkitnya militerisme dan aksi-aksi represif militer yang berkembang di kawasan Asia Tenggara.

6. Mengecam pembiaran yang dilakukan oleh ASEAN, PBB dan Pemerintahan SBY-Budiono

7. Menuntut tanggung jawab Komisi HAM ASEAN agar bersikap atas pelanggaran HAM berat yang terjadi di Thailand.


Demikian pernyataan ini kami buat sebagai seruan kepada gerakan rakyat di Indonesia untuk membangun solidaritas kepada rakyat Thailand. Rakyat Thailand yang berjuang membebaskan diri dari penindasan militer dan Rejim Abhisit.



Jakarta, 25 Mei 2010




Solidaritas Aksi Demokrasi dan Kemanusiaan untuk Rakyat Thailand


Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP)
Partai Rakyat Demokratik (PRD)
Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Konfederasi KASBI)
Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI)
Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND)
Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI)
Konfederasi Sindikalis Nusantara (KSN)
Komite Mahasiswa Universitas Indonesia (KM-UI)