Jumat, 30 Oktober 2020

lost rainbow

 

lost rainbow

Nyatakan padaku perasaan itu , coba kau ulangi aku tersentak oleh getaran kimiawi di dalam tubuhmu menyentuh auraku.
cinta adalah reaksi kimiawi di dalam otak yang memberikan rasa bahagia dan adictif. 
begitu indah menapa ka endam rasa itu dalam hati sanuarimu . aku suka dirimu , ah.. kalau saja pada saat itu tak kau katan cinta dulua di depan patung yesus dan di saksikan foto lenin “ya…aku jawab oke.. ya , kenapa tidak aku juga punya rasa yang sama “
ketika cinta hadir mengapa semua menjadi penuh warna
gelisah menuggu pagi dan kemudia terlelap di dalam maligai nan indah “aku ingin selalu bersama mu 
“ I miss u … tak lama aku sms sebelum ku bertemu di alam mimpi.
ketika mentari menyingsing aku sudah dahulu terbangaun dan menggerakan badan dan begitu semanagatnya diriku enyambuat pagi dengan derap langkah lagu menitip mati….
sosialisme t’lah datang !!

Pagi begitu member semangat melihat para pedagang kaki lima yang tinggal dari beberapa blok rumahku , mereka sedang mempersiapkan gerobak-geobaknya yang penuh dengan dagangan berbagai macam ada pedagan bubur nasi , kacang hijau dan teman nya ketan hitam. 
penggalan derap langkah hari ini penuh dengan rasa bahagia yang adictif menerpa tubuh dan pikran ini yang sedang melayang terbawa senyum dirimu lewat foto di facebook mu, bibir merahmu membuatku penuh dengan romantic revolusioner . 
Menggebu-gebu untuk berlanjut pada kehidupan yang lebih adil bagi semua.

Bulan sepember yang mekar di bulan agustus 
oh, dipenuhi api semangatmu di dalam jiwaku ku resapi merasuki darah ini mendesir melihat begitu 
kejamnya kaum pemilik modal yang mengekploitasi buruh .
yang dicuri nilai kerjanya.
merah mengelora darah ini
seluruh tubuh 
dirimu penuh dengan letupan revolusi yang
begitu romantic 
kau adalah benih-benih bunga yang tumbuh pada saat masa revolusi
kata-katamu seperti percikan api 
aapi membuat darah aku bergelora di samudra
saat bahu kiriku tersentuh tubuhmu menyentuh dadaku
jantungku berdegub begitu keras berlari mengejar sosialisme
tubuh ini rasanya tak begerak…
gerakan ku tiba-tiba terhenti 
ah kau cinta meneyetrum ku
ayunan langkahku penuh dengan iringan lagu internasionale

Bukan-bukan hujan yang selalu di temani. Teman setianya pelangi pada saat setelah hujan yang telah reda.
tapi mana ada pelangi di hari-hari ini yang menemani hujan yang telah reda tanpa pelangi
semuanya hilang … terkubur beton-beton dan kilauan kaca-kaca yang menyilaukan lengkap sudah tercium aroma knalpot kendaraan bermesin yang menyesakana dadaku 
hujan datang dan terbitlah kemacetan , jalan-jalan di genangi air . 
Saling serobot dan mesin-mesin pun mati di genangi air masuk melalui celah-celah kecil.

Hai, laki-laki yang arogan dan diselubungi kebimbangan, apaka kau bimbang tertendang Pak Bambang. Laki-laki angkuh nan bimbang itu kepalanya di tumbuhi dengan pohon beringin dan tepat di ujung ranting gagak hinggap dan berlindung di antara kerimbunan pepohonan yang sudah beruarat akar sampai kedasar tanan sampai-sampai lelakai angku penuh kebimbaganagn tak bisa bejalan, baik maju maupun mudur . lelaki angkuh dan penuh kehati-hatian sebab ia adalah seorag peragu yang ingin nampak perfecsionis dan ingin di angap seorang idola tetapi lelaki itu sebenarnya sangat berbahaya sekali di dalam negeri ini . Akar-akarnya menghisap seluruh isi perut bumi demi menyuburkan dan merindangkan daun-daun untuk para binatang-binatang yang berteduh di bawah pohon beringin yang tumbuh di atas kepalanya lelaki angkuh dan peragu. 

edwanov _komazine smile

Jumat, 02 Oktober 2020

INFUS 2020

 


infus

 

September 2019 setahun yang telah berlalu zine 19

kembali lahir dari rutinitas hidup yang semakin

memuakan di dalam sistem yang busuk ini.

ketemu september kebetulan tapi bukan di rencanakan

dan rencana terbit akhir September 2020 ke- 20 waaah angka...

kembar semoga dapet dobel bonus ya huahuahaha.

september komazine kembali tertidur dalam koma antara hidup dan mati

selamat menikmati zine yang ke 20 kali terbit tak rutin sperti jadwal makan

kamu, karena menulis itu membosakan lebih enak menonton youtube...

selamat menikmati kebosanan dan menulis sambil membungkus dalam sebuah zine

yang ke-20 kalinya tapi akhirnya selesai awal Oktober moga-moga menghibur di waktu yang terlalu sibuk dengan sosial media.

selamat membaca dan jangan bangunkan aku di akhir september ini mau tidur lagi.

 

Editor 2020 komazine