Selasa, 10 Mei 2011

Who Is Godot !!!!

senapan foto: edwanov file



Menunggu godot , apa dan siapa sich Godot itu mungkin anda pembaca sekalian pernah mendengarnya
“ seperti menunggu Godot ”. Kata-kata ini berasal dari sastrawan dari Irlandia utara , Samuel Beckett (1906-1989) , yang berjudul Waiting for Godot (Menanti Sang Godot) . Naskah dramaini pertama kali di pentaskan di Paris , Prancis 1954 dan di angkat sebagai novel setelah pujangga wafat.
Dan cerita dari novel yang terkenal itu menceritakan , di sebuh kota berdiri menanti di stasiun kereta kota kecil itu. Tujuan hanya , menanti “RATU ADIL’’ yang membawa masyarakat pada keadilan dan kesejahteraan . Di kisahkan kebiasaan ini mereka lakukan sejak dari mereka dalam kandungan , lahir , dewasa hingga tumbuh tua dan mati .tapi yang di nanti tak pernah datang . Mereka menanti Godot . Seseorang “ratu adil” yang gagah , tampan lagi berwibawa. Persis gambaran para jagoan atau superhero film Hollywood. Gambaran dunia khayalan . Kapan mereka datang?? Mereka masih menunggu meski darah sudah membeku dalam kesunyian.
Tiap lima tahun mereka dating menyelimuti stasiun kererta api sambil berharap-harap cemas . Tapi setiap lima tahun itu mereka kecewa. Godot yang di nanti-nanti itu ,tak akan pernah datang . Kekecewaan demi kekecewaan tak pernah memadamkan penantian mereka terhadap sang pembebas.
Pada suatu ketika penantian penduduk menyemut dalam penantian, saat penumpang turun dari sebuah kreta apaiyang berhenti di stsiun kereta kota kecil itu , warga menghambur untuk menghampiri orang yang di duga mereka sebut sebagai Godot. Puluhan orang pinsan dan terinjak-injak dan tak bernafas . Untuk menemui sang Godot ynag gagagh , berwibawa, lagi tampan. Tapi mereka salah . Dia bukan Godot dia hanya seseorang yang dikira sebagai godot yang akan memperjuangkan dan meperbaiki nasib mereka .
Kembali warga , termasuk dua orang pemuda yang bernama Vladimir dan Estragon , hidup dalam penantian yang panjang. “kita semua terlahir gila” . Hanya sedikit yang tetap begitu,” kata Estragon. Ucapan itu seakan membframing prilaku penduduk yang tak berbuat apa-apa kecuali Cuma menunggu sesuatu yang tak ada .
Dalam penantian itu tiba-tiba seorang disebelah Vladimir dan berkata dengan tenang namun jelas. Persis ditelinga si pemuda. Wajahnya sangat bersih memancarkan cahaya. “Godot akan datang bila ada keinginan untuk merdeka dari ketertindasan,” kata orang itu. Dia melanjutkan perkataanya,’ Kaulah sang Godot itu ! Karena godot adalah orang-orang yang mengiginkan suatu tatanan masyarakat yang terbebas dari ketertindasan,” katanya. Vladimir tertegun. Beberapa saat kemudian dia terdiam. ‘Sekarang ,’ sambut orang itu, “Pergilah dan carilah Godot-godot lain yang ingin membebaskan negerinya dari keterindasan”. Itu ada dalam diri kita semua yang bergetar melihat penindasan dan melawan.

bajakkota@gmail.com

2 komentar:

  1. Wah, thanks ya, nice posting. Selama ini cuma tau ungkapan "menanti godot" aja, tanpa tahu kisah dibalik itu. Oya, tapi ada sedikit masukan nih. Alangkah baiknya kalau penulisannya lebih diperhatikan lagi. Hehehe, karena masih banyak typo euy. Maaf ya, itu semata buat masukan supaya tulisan2 di blog ini makin okeh. Cheers! ^_^

    BalasHapus