SMOS..SMOS... Berita kriminalitas banyak digemari masyarakat yang
senang akan melihat penderitaan orang lain.memang insting tak mau
kalah / ego ini ada dalam diri manusia , yang penuh rasa ingin lebih dari
orang dan tidak menerima kelemahan diri bahkan kekuatanya malah
ditonjolkan itulah yang menghancurkan kelebihanya dengan melebih-
lebihkannya..melihat orang susah ,kurang sportif,miskin empaty,
anjing jahanam brengsek, manusia adalah makluk dengan
ketergantungan dengan manusia lainnya (mahluk sosial).tetapi ya sekarang jadi individu karena mereka yang penting Gue (baca:egois),boleh-boleh aja sich tapi kita butuh juga individu lainya jangan kaya anjing makan anjing.
Acara di media massa khususnya televisi program-program acaranya bahkan berita kebanyakan sekarang ini hanya ingin menjual kesusahan atau empaty orang akan penderitaan seseorang dalam menghadapi hidup didalam ketidak pastian , berita-berita criminal bahkan cenderung membuat masyarakat menjadi paranoid / parno dalam kehidupan jadi tambah takut atau ketakutan yang berlebihan, bukannya malah belajar dari apa modus yang mereka lakukan dalam melakukan kejahatan, apa bila penjahat tertembak atau di pukuli oleh massa, para penonton akan senang emosi-emosinya tersalurkan (katarsis) lewat ia menontonnya dan kekerasan menjadi sesuatu kewajaran di dalam kehidupan kita karena tiap hri bahkan detik televisi menayangkanya tanpa etika kekerasan dan susah melihat orang maju adalah ciri masyarakat yang sakit jiwa sosialnya.yang serba di penuhi untuk melakukan sesuatu serba ndak enak loh mbak, piye mas!!
The last empaty
Di sebuah daerah pusat Ibu Kota tepatnya di Jakarta ada seorang pria tua ya sebut saja namanya Sodik, yang tak pernah bisa menangis dan ia pun bertanya pada dirinya sendiri mengapa ia sudah kehilangan perasaan terhadap dirinya sendiri apalagi terhadap orang lain/kehilangan rasa terhadap orang lain rasakan,apa penyebabya setelah usut punya usut ternyata karena pengalaman hidup massa kecilnya yang tak pernah mengenal orang tuanya,n selalu mendapat kegagalan dalam kehidupan,dan sering terhina sejak itulah ia mulai kehilangan empaty (empaty adalah sebuah rasa apa yang dirasakan orang lain kita juga dapat merasakan baik penderitaan maupun kebahagiaan) Menjadi apatis /tak peduli dan acuh tak acuh terhadap orang lain yap ..penyebab kita kehilanagan empaty karena oleh beberapa fakor:
Kita telah kehilangan model/contoh yang positif
Peristiwa traumatic yang datang beruturut-turut
Lingkungan dan situasi yang tidak mendukung untuk berempati (yang di buat oleh sistem kapitalisme)
Apa andanya terjangkit juga ?
Penuh menaruh curiga
Massa bodoh
Apatis
Menlecehkan orang baik secara verbal/fisik
- u u koma -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar