Selasa, 15 September 2009

kesunya sunyiaan

Kenaikan harga BBM di Jakarta terdapat beberapa aksi massa demontrasi dalam menentang kebijakan yang tak berpihak kepada rakyat kelas bawah ini walau pun sebagian banyak rakyat menjadi kehilangan daya beli , BBM naik rakyat diam dan hanya bergumam terhadap kebijakan ini .Rakyat indonesia diam dan diam ini adalah sebuah mental yang terbangun di dalam masyarakat patriarki selama jaman ORBA atau jaman perkembangan masyarakat Indonesia dalam era otolitarian militerisme. Mental bangsa ini memang hanya diam dan menunggu karena selama ribuan tahun kita belum mempunyai riwayat tersendiri selain menjadi budak yang penurut dari bangsa asing. Belenggu mental bagaikan seekor ikan yang ganas tetapi telah di jinakan kedalam sebuah akuarium,dan ketika akiarium itu hancur dan ikan itu telah di lepaskan tetapi masih bermental sama karena selama bertahun-tahun di dalam sebuah kotak kaca yang sesak dan penuh otoliter, diam........ dan sunyi ...... terkadang kita merasa menjauh dari sebuah apa yang kita mau perjuangkan dalam sebuah tuntutan apa sebuah mental dalam belenggu kotak kaca. Rakyat tak persimpaty mereka apatis dan tak ada sebuah persatuan yang bisa membuat mereka hidup lebih kuat dalam suatu kolektif .
Apa kita akan membuka kotak Pandora kembali ke massa kita secara nyata masih terbelenggu , manusia – manusia bebas dari sebuah keinginan sang nafsu sesumbar dunia tanpa ada penderitaan yang ada Cuma kesenangan tapi segala sesuatu itu mapan dan membuat kita nyaman (comfort zone), yang menghancurkan sebuah intuisi seorang dalam bertahan hidup ini penuh dengan pembelajaran dan perjuanan itu sendiri. Sang hedon kembali ke dalam utopia dan ini nyata bukan hayalan , kita hidp penuh dengan sebuah hasrat nafsu keinginan yang di produksi oleh kapitalisme bagaiman kita bisa menjadi adiktif terhadap produk-produknya lewat media massa. Media itu menghajar hasrat (desire) kita!! Televisi, radio, Koran , tabloid, majalah, billboard, poster ...ahhgrrrh
Dalam hari-hari hidup dengan pemotongan sedikit demi sedikit subsidi Negara bagi BBM (baca:bahan bakar minyak). Kita masih dapat bernafas walau pun dengan terengah-engah untuk mencapai barang kebutuhan yang pokok atau pun yang tidak terlalu penting . semuanya bikin hidup makin tak hidup tak ada sebuah tarian hidup dalam perjalanan , semua kusut di dalam kotak Pandora hanya dalam romanitisme massa lalu saja. Sampai kini kita tak berbuat apa-apa hanya beronani dalam sebuah kegamanggan !!!!!.
 *uu_ koma*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar