Sebuah sejarah dalam peradaban manusia, di temukan mesin
uap untuk menggerakan sesuatu benda yaitu alat transportasi kereta yang semula
di gerakan oleh binatang kini dengan mesin uap dengan batu bara, diesel, kini
listrik bahkan nuklir.
Naik kereta api
siapa hendak turut
ke Bandung - Surabaya
…..Lekaslah hendak
naik
Ayo, cobalah dengan percuma……
Atawa kata lainya
gratis is free !!!
Lagu naik kereta api merupakan sebuah cerminan untuk
mencoba bahwa tansportasi seperti kereta api adalah cuma-cuma untuk di tumpangi
bukanya malah di privatisasi. Nasionalisasi aset-aset vital di kelola dalam
Negara dengan sebuah sistem sosialisme.
Dengan semangat berani untuk mencoba untuk hidup lebih
hidup di dalam menyambut kematian kapitalisme. Bukanya malah salah memaknai
sebuahsemangat hidup berani menyerempet bahaya dengan kekonyolan kaum romantic
melankolic yang penuh tipu muslihat dengan semangat perlawanan tapi nyatanya
sebuah strategi pemasaran untuk menjual dirinya atau produk demi kepentingan
dirinya sebagai borjuasi kecil untuk menjadi seorang kapitalisme yang sejatinya,
mengumpulkan nilai lebih dan mengembangkanya untuk lebih besar dengan mencuri
nilai kerja buruh.
“Pertukaran yang bebas antara atas barang atau jasa” dimana
mereka memiliki modal (kapital) akan mampu untuk mengumpulkan dan mendapatkan
lebih banyak lagi, dengan harga yang harus mereka dibayar oleh mereka yang tak memiliki kapital dan
terpaksa menjual tenaga kerja (proletar).
Yeah.. kapitalisme memang sistem yang menyebalkan dan kita merasakan
di dalam kehidupan keseharian kita yap’s, kita di pecundangi oleh kapitalisme
dalam kehidupan menjadi koma antara batas kematian dan kehidupan. Tetapi krisis
yang di alami kapitalisme tidaklah membuat para pemilik modal ini melompat
keluar dari jendela, tetapi bertahan survive untuk menyelamatkan kemapananya
sebagai sistem yang baik demi kepentingan kapital itu sendiri.
Kapitalisme sebagai sebuah system yang menyebalkan tapi
sudah berurat akar dan kini rapuh termakan oleh rayap-rayap dalam batang pohon
kapitalisme yang kian menua dan usang. Apakah ada sebuah keberanian dalam
menentang kapitalisme, dari dulu sampai kini sebagi sebuah bangsa Indonesia
tetap saja belumlah mempunyai riwayat tersendiri melainkan hanya sebgai budak
penurut dari perampok bangsa asing. Bangsa Indonesia sebenarnya mempunyai
keberanian tetapi belumlah di latih seperti lagu naik kereta api yang penuh
dengan semangat berani hidup menyerempet bahaya dalam naik kereta dengan
gratis. Sebuah kebranian yang kian hilang di telan oleh hegemoni kapitalisme
yang segalanya musti di beli dan beli. Berkomunikasi pun kini harus bersentuhan
dengan kapitalisme yaitu menggunakan media/alat-alatnya ada hp dari jenis gsm,
cdma, i-phone, bb, i-pad, notebook semua serba mengakumulasi modal kapitalisme
dengan semangat konsumtif untuk bersosialisasi and tambah eksis.
Ayo cobalah dengan percuma seperti di udara, ayo
berorganisasi perlawanan dan terus berkawan untuk mencapai kemenangan sebagai
kelas yang tertindas.
Januari
diantara penghujan di pagi hari
_edwanov_