Rabu, 19 September 2012

COBA dan LAWAN



Sebuah sejarah dalam peradaban manusia, di temukan mesin uap untuk menggerakan sesuatu benda yaitu alat transportasi kereta yang semula di gerakan oleh binatang kini dengan mesin uap dengan batu bara, diesel, kini listrik bahkan nuklir.

Naik kereta api
siapa hendak turut
ke Bandung - Surabaya
…..Lekaslah hendak naik
Ayo, cobalah  dengan percuma……
Atawa kata lainya gratis is free !!!

Lagu naik kereta api merupakan sebuah cerminan untuk mencoba bahwa tansportasi seperti kereta api adalah cuma-cuma untuk di tumpangi bukanya malah di privatisasi.  Nasionalisasi aset-aset vital di kelola dalam Negara dengan sebuah sistem sosialisme.
Dengan semangat berani untuk mencoba untuk hidup lebih hidup di dalam menyambut kematian kapitalisme. Bukanya malah salah memaknai sebuahsemangat hidup berani menyerempet bahaya dengan kekonyolan kaum romantic melankolic yang penuh tipu muslihat dengan semangat perlawanan tapi nyatanya sebuah strategi pemasaran untuk menjual dirinya atau produk demi kepentingan dirinya sebagai borjuasi kecil untuk menjadi seorang kapitalisme yang sejatinya, mengumpulkan nilai lebih dan mengembangkanya untuk lebih besar dengan mencuri nilai kerja buruh.

“Pertukaran yang bebas antara atas barang atau jasa” dimana mereka memiliki modal (kapital) akan mampu untuk mengumpulkan dan mendapatkan lebih banyak lagi, dengan harga yang harus mereka dibayar  oleh mereka yang tak memiliki kapital dan terpaksa menjual tenaga kerja (proletar).

Yeah.. kapitalisme memang sistem yang menyebalkan dan kita merasakan di dalam kehidupan keseharian kita yap’s, kita di pecundangi oleh kapitalisme dalam kehidupan menjadi koma antara batas kematian dan kehidupan. Tetapi krisis yang di alami kapitalisme tidaklah membuat para pemilik modal ini melompat keluar dari jendela, tetapi bertahan survive untuk menyelamatkan kemapananya sebagai sistem yang baik demi kepentingan kapital itu sendiri.

Kapitalisme sebagai sebuah system yang menyebalkan tapi sudah berurat akar dan kini rapuh termakan oleh rayap-rayap dalam batang pohon kapitalisme yang kian menua dan usang. Apakah ada sebuah keberanian dalam menentang kapitalisme, dari dulu sampai kini sebagi sebuah bangsa Indonesia tetap saja belumlah mempunyai riwayat tersendiri melainkan hanya sebgai budak penurut dari perampok bangsa asing. Bangsa Indonesia sebenarnya mempunyai keberanian tetapi belumlah di latih seperti lagu naik kereta api yang penuh dengan semangat berani hidup menyerempet bahaya dalam naik kereta dengan gratis. Sebuah kebranian yang kian hilang di telan oleh hegemoni kapitalisme yang segalanya musti di beli dan beli. Berkomunikasi pun kini harus bersentuhan dengan kapitalisme yaitu menggunakan media/alat-alatnya ada hp dari jenis gsm, cdma, i-phone, bb, i-pad, notebook semua serba mengakumulasi modal kapitalisme dengan semangat konsumtif untuk bersosialisasi and tambah eksis.
Ayo cobalah dengan percuma seperti di udara, ayo berorganisasi perlawanan dan terus berkawan untuk mencapai kemenangan sebagai kelas yang tertindas.

Januari diantara penghujan di pagi hari
_edwanov_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar