"Semua berita
adalah kebohongan dan semua propaganda disamarkan sebagai berita."
- Willi Münzenberg
Berita itu Bullshit
banget zaman sekarang yang makin mudah mengakses berta. Bullshit adalah bull: banteng shit:duduk kata mbah saya yang umurnya hampir 1000 tahun, jadi
kesimpulanya banteng duduk itu orang yang suka berbohong... haha hoax nih. Hoax
adalah kebohongan atau omong kosong yang di buat seolah-olah itu berita yang
berlandaskan dengan fakta. Wabah hoax ..omong kososng yang di bungkus seperti
berita berdasarkan fakta yang objektif menyebar tak bisa di tangkal sebab
“kebohongan yang di ulang secara terus menerus,adalah kebenaran di masyarakat”.
Ho ho hoax
menjadi makanan sehari-hari di era digital teknologi yang semakin deras
menyerbu berebut untuk membentuk sebuah opini, bukannya mau anti kemajuan
teknolgi akan tetapi bagaimana kita menfilter berita itu hoax atau bukan, hhm
ada bebrapa startegi untuk menyaringnya. Monggo patut disimak buat yang berkenan
membacanya.
Jangan mudah ketipu
Tak mudah tertipu
dengan hal-hal yang nampak sederhana, ada banyak studi menunjukan, ternyata
eh.. ternyata sangat mudah dalam berkelit menyemyembunyikan kebohongan dalam
sebuah cover kredibilitas. Hoax sangat jelas terlihat dan terdengar dengan
meyakinkan dengan kelancaran kognitif yaitu mengformulasikan sebuah ide yang mudah
di cerna oleh persepsi kebanyakan orang.
Seperti sering
kita lihat dengan tampilan head line berita dengan fornt yang mudah dibaca,
kebanyak kita cenderung lebih percaya dengan seorang yang terasa akrab dan
familiar ( seperi yang kerap muncul di media televisi) walau pun mereka tak
berkompeten tak ahli lah maksunya dengan apa yang mereka katakan. Mulai dari
sekarang cobalah pertanyakan dari siapa sumber informasi itu berasal. Lihat dan
cermati apa yang sebenarnya di balik maksud dan tujuan yang mereka ingin capai
dari sebuah presentasi yang ciamik menghipnotis audiens.
Mengenali gambar rekayasa
Visual yang
menarik atau tampilan gambar yang bisa
meningkatkan kognitif suatu berita. Kini sangatlah mudah dengan berbagai macam
sofwear edit photo dengan mudah merekayasanya untuk tujuan manipulasi dan tipu
muslihat dengan ingatan kamu dengan sejarah.
Halaman berita Slate pernah membuat
eksperimen: menunjukkan gambar beberapa peristiwa politik. Yang sebagiannya
palsu. Ketika para pembaca ditanya setelah melihat gambar itu, hampir separo
dari mereka menyatakan mengingat peristiwa palsu tersebut benar-benar terjadi.
Ini merupakan salah satu metoda sugesti halus yang bisa memberikan kredibilitas
atas suatu kebohongan. Agar tidak terbohongi, berupayalah mencari beragam
sumber informasi dan jangan hanya mengandalkan bukti yang ada di depan mata.
Rendah
hati
Kebanyakan orang yang gampang percaya hoax adalah
cenderung arogan.. sotoy, yakin lebih tau. Malah hal ini menjadi negatif dengan
mudahnya akses informasi di dalam gengaman dengan koneksi internet. Jadi ,
orang yang seperti inilah yang kurang kritis terhadap informasi dengan
miskinnya budaya literasi yang ada minat eksistensi dengan berkomentar yang tak
jelas dan selalu menolak asumsi yang tak sejalan dengan asumsinya yang ia
anggap benar dan absolud bagi dirinya.
Jangan
seperti katak dalam tempurung
Polarisasi dalam berkelompok , orang secara ilmiah
akan berkumpul dengan orang yang berpandangan yang sama dengan dirinya. Baik
secara virtual dunia maya maupun secara langsung dalam lingkungan fisik. Dengan
pola ini akan menbuat kencenderungan pembenaran menurut persepsi yang sama.
Cobalah berbicara dengan orang yang berpandangan yang berbeda dari kamu, iya
ente bro.. dan coba deh baca berita dari sumber yang bukan dari kamu yang biasa
baca. Mempertanyakan fakta bukan hanya di lahap begitu saja dalam memakan
sebuah informasi. Jadilah orang kepo yang selalu ingin tahu dimana sumber
berita apa maksud dan terselubung di balik berita.
Dengan Kamu kepo menurut seorang psikologi Tom
Stafford. Kamu bisa memanfaatkan keingana tahuan untuk menjadi lebih paham.
Maslahnya faktor pendidikan tidak banyak berperan dalam mencegah cara berpikir
terpolarisasi, orang yang cenderung rasa keingnantahuan besar pastinya akan
mepertimbangkan bukti saintifik secara lebih adil.
Membaca dan menyebarkan sebuah berita itu tak sederhana
itu. Dengan membanjirnya informasi di sekitar kita, sebaiknya membaca secara
sekilas lalu memakai emosi tanpa mempertimbangkan sumber berita dan fakta
secara berimbang. Kamu akan mudah tertipu daya dan turut meperpanjang HOAX
karena membaca informasi itu bukan semudah hoax-cim seperti orang bersin.
Edwanov #komazine