Tetapi tahukah Anda bahwa Menteng
adalah kota taman pertama di Indonesia yang dibangun oleh Belanda? Tahukah anda
bahwa dinamakan Menteng karena kawasan yang dahulu milik tuan tanah keturunan
Moor (Arab) banyak ditumbuhi pohon buah menteng? Dan kalau bebapa bangunan tua
di Menteng itu memiliki sejarah panjang perjuangan kemerdekaan Republik .
Menteng merupakan kota taman warisan kolonial
Belanda. Taman Menteng yang berada di kawasan kota taman menteng di Jl.HOS
Cokroaminoto Agar berhasil,
taman atau ruang publik harus mudah diakses. Taman yang baik adalah selalu
mudah diakses dengan berjalan kaki, seperti jalan sekitar taman yang bukan
aspal melainkan digantikan oleh batu andesit agar pengguna kendaraan bermotor tidak dapat melaju
dengan cepat sehinnga memberikan keamanan bagi pejalan kaki. Sebuah ruang
publik yang dikelilingi oleh jalan utama akan memotong lalu lintas pejalan kaki
dan kekurangan elemen esensialnya. Memang trotoar sebagian jalan menuju taman
ini cukup lebar tapi di penghujung Jl. Diponogoro yang menyempit.
jalan-jalan di taman_edwanov |
Dengan adanya event-event
berupa Car Free Day yang hampir selalu dilaksanakan setiap hari Minggu Taman
Menteng. Karena lokasi taman yang berdekatan dengan jalan utama seperti Jalan
Imam Bonjol, Jalan Sudirman dan Jalan M. H. Thamrin maka para pengguna ruang
publik selalu didominasi oleh pengguna sepeda. Dan pada malam harinya sering
juga bebrapa komunitas motor kumpul di kawasan ini.
Menteng merupakan perumahan villa pertama di
kota Jakarta
(dulu Batavia),
yang dikembangkan antara tahun 1910 dan 1918. Perancangnya adalah tim arsitek yang
dipimpin oleh P.A.J. Mooijen, seorang
arsitek Belanda
yang merupakan anggota tim pengembang yang dibentuk pemerintah kota Batavia.[1]
Rancangan awalnya memiliki kemiripan dengan model kota taman dari Ebenezer
Howard, seorang arsitektur pembaharu asal Inggris. Bedanya, Menteng tidak
dimaksudkan berdiri sendiri namun terintegrasi dengan suburban lainnya. Thomas
Karsten, seorang pakar tata lingkungan semasanya, memberi komentar bahwa
Menteng memenuhi semua kebutuhan perumahan untuk kehidupan yang layak.
Proyek Menteng dinamakan Nieuw Gondangdia
dan menempati lahan seluas 73 ha. Pada tahun 1890 kawasan ini dimiliki oleh
3.562 pemilik tanah.[2]
Batas selatannya adalah Banjir Kanal Barat yang selesai dibangun 1919.
Rancangan Mooijen dimodifikasi oleh F.J. Kubatz dengan mengubah tata
jalan dan penambahan taman-taman hingga mencapai bentuk yang tetap antara
1920an dan 1930an.
Sebagai kota taman, di kawasan ini banyak
dijumpai taman-taman terbuka. Taman
Suropati, yang terletak di antara Jalan Imam Bonjol dan Jalan Diponegoro.
Kemudian terdapat Taman Lawang yang terletak di Jalan Sumenep, Situ Lembang di
Jalan Lembang, serta Taman Cut Meutia di Jalan Cut Meutia. Di kawasan ini dulu
pernah berdiri Stadion Menteng, yang kini telah beralih fungsi
menjadi Taman Menteng.
rumah kaca taman menteng |
Selamat berjalan-jalan di kawasan
menteng dan kalau setiap Sabtu pukul 17:05 - 21:55 wib mungkin untuk bersinggah
di Taman Menteng dimana ada komunitas baca-baca di taman yang memanfaatkan
sebuah ruang publik di taman ini. Baca-baca di taman dengan tag line yang
sedikit sarkas “MAU PINTAR KENAPA MUSTI BAYAR”. Tepatnya di depan rumah kaca
walau pun aneh di daerah yang tropis di didrikan rumah kaca pantes saja ada
tiga orang yang terisnpirasi membuat band Efek Rumah Kaca, mungkin juga
terisnpirasi bukunya Pramoedya Rumah Kaca.Dan kemungkinan anda mendapat
inspiasi juga kalau membaca sama-sama atau sharing di depan rumah kaca. Walau
awal berdirinya taman menteng menimbulkan kontroversi karena harus
mengahancurkan sebuah bangaunan tua yang bersejarah yaitu stadion sepak bola
yang juga langka di Jakarta ini.
Edwanov_komazine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar