Syren dan Kopi
|Nyanyian Merdu Putri Duyung di Tengah Kota|
|Nyanyian Merdu Putri Duyung di Tengah Kota|
“No siren did ever so charm the ear
of the listener as the listening ear has charmed the soul of the siren.”
~ Henry Taylor
Nyanyian yang
mendayu-dayu pengantar tidur menuju keabadian, Syren melambaikan nada-nada
kematian dalam sebuah café. Siapa
itu Syren? Jauh berbeda dengan ratu setan atau semacamnya, Syren sendiri adalah
putri duyung berekor kembar dalam mitologi Yunani yang menjadi lambang
starbucks. Adalah dalam Mitologi Yunani sendiri, Syren atau ‘’’Seirenes’’’
(bahasa Yunani: Σειρῆνας) adalah makhluk legendaris, termasuk kaum Naiad (salah
satu kaum nimfa yang hidup di air) yang hidup di lautan. Mereka tinggal di
sebuah pulau yang bernama Syrenum Scopuli, atau menurut beberapa tradisi
berbeda mereka tinggal di tanjung Pelorum, pulau Anthemusa, pulau Syrenusian
dekat Paistum, atau di Capreae, yang mana semuanya adalah tempat-tempat yang
dikelilingi oleh batu karang dan tebing. Mereka mempunyai suara yang sangat
merdu, mereka sering menyanyikan lagu-lagu memikat hati yang membuat para
pelayar yang mendengarnya menjadi terbuai sehingga kapal mereka menabrak karang
dan tenggelam. Begitu juga kita yang menjadi bagian dari konsumen, terpikat
dengan nyanyian merdu sebuah prestise brand sebuah Starbucks hmm.. sesaat
hasrat ingin menikmati sebuah prestise meminum kopi dan duduk disana dengan
sebuah kebanggaa sebagai eksistensi dianggap sebagai manusia yang sama-sama
terbuai oleh nyanyian konsumtif.
Konsumtif
merupakan sebuah kebutuhan akan sebuah eksitensi dan prestise dalam setiap diri
manusia untuk dianggap keberadaanya dengan mansia lainya sebagai standarisasi
hidup di dalam system kapitalisme. Di mana setiap orang terbelengu hidup tak
merdeka, karena mereka terjerat oleh hasrat yang di buat oleh kapitalisme dalam
mengumpulkan modalnya. Menghisap nilai kerja dan upah para buruh.
Nyanyian merdu Syren yang sampai di telinga
mengajak untuk konsumtif, duduk-duduk sambil menikmati dunia maya dan ngopi
lagi… penuh dengan gengsi semata walau nanti pulang sampai di rumah harus
mampir ke warkop dan menghutang satu gelas kopi dan sebungkus rokok dengan
obrolah hangat hari ini yeah.
Uu September
2013
Dimuat komazine
#14_ eeh koma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar