Kamis, 18 Agustus 2016

Jalan Kimia

jalan kimia 2006-2016

Menatap langit di pinggir kali Ciliwung diantara bekas pemukiman pinggiran kali di Jalan Kimia, Menteng. Tempat ini pinggir kali merupakan rumah kedua bagi Koma (KOmunitas warung eMAk) komunitas diskusi warung emak di pinggir jalan Kimia, karena deretan warung disini di sebut Warung Emak. Komunitas yang ikut membidani komunitas lainya seperti KPK (Komunitas Pinggir Kali), TBK (Taman Bacaan Kimia),  akhirnya dengan semangat yang baru menjadi KBBT (Komunitas Baca-Baca di Taman). Dan komunitas lainya yang pernah singah dan terbentuk disana.

Di jalan ini dan pinggiran kali merupakan tempat yang membuat nyaman apa lagi saat itu masih banyak pohon yang rindang sehingga siang hari yang terik penuh penat dan macetnya Jalan Diponogoro, tempat ini adalah sebuah ruang untuk melepaskan kepenatan dan bertukar ide dari hal-hal yang konyol sampai yang serius, yap’s.. Jalan Kimia menjadi tempat yang banyak merekam kenangan yang terlalu manis untuk dilupakan dalam hidup.
jalan kimia 2016

Penggusuran memang datang dan pergi dari Jalan Kimia yang berderet warung emak dan pemukiman pinggir kali dan menjelang senja, bemo pun menyinggahi tepi jalan sebab disanalah singgasana mereka. Walau kendaraan warisan GANEFO itu sudah dianggap usang oleh arus modernitas, tapi bemo masih memiliki pasarnya yang tak habis dimakan zaman.
jalan kimia bemo 2014

pinggir kali 2014

Kimia kali ini memang benar-benar habis di bersihkan tak seperti penggusuran yang lalu hanya temporer, hari ini di gusur besok bangun lagi. Pinggiran kali ini di akan di bangun taman dan pedagang dan pemukiman yang sejak era kemerdekaan ini. Menjadi saksi perubahan politik Indonesia yang sudah berumur 71 tahun MERDEKA.. dari peristiwa Cikini, GESTAPU 65, 27 Juli 1996, Reformasi 98 dan banyak lagi peristiwa lainya yang tak tertulis disini.

Jalan Kimia ada di sebelah kiri Jalan Diponogoro dan sebelah kanan Jalan Mendut. Perbatasan Kelurahan Menteng dan Senen di belah oleh aliran Kali Ciliwung. Menurut para Ibu-Ibu di sana yang sudah beranak cucu di tempat ini dahulu jalan ini namanya Gang Kucing karena dahulunya banyak kucing tak tahu pasti kapan tahun dan tanggalnya. Lalu berubah lagi menjadi Jalan Sibiset dan ini adalah pergantian yang ketiga kalinya dan bernama Jalan Kimia hingga kini.

Mungkin penduduk di pinggiran kali di jalan kimia ini seperti bajing yang selalu saja lewat diantara kabel di jalan ini diantara pepohonan yang tersisa. Bajing “naik turun pohon kelapa mencari penghidupan” kata Multatuli. Bajing  bergerak naik atau turun ke kiri dan kekanan. Bajing ada di tempatnya seperti nenek moyangnya dulu sebelum Menteng berubah menjadi perumahan elit. Bajing tak bertransmigrasi seperti burung karena ia tak punya sayap tapi bisa melayang walau tak bisa terbang layaknya burung.


Para penduduk yang semakin kecil tinggal bertahan di jalan kimia sekarang bertahan di pekarangan bekas kedutaan Polandia yang kosong. Gundah dengan ketidak pastian melanjutkan hidup berjualan melayani para pelanggan karyawan yang tak cukup membeli makan di restoran dan nongkrong di café yang menjamur di kawasan itu. Makan di pinggiran gajihnya hanya cukup buat makan disana. Desas-desus kalau tak boleh lagi tinggal dan menaruh gerobak dan berdagang disana ..hmm mungkin juga penduduk kimia seperti bajing yang bisa bertahan diantara perubahan zaman.


Edwanov Agustus 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar