jalan kimia 2006-2016 |
Menatap langit di pinggir kali Ciliwung diantara bekas
pemukiman pinggiran kali di Jalan Kimia, Menteng. Tempat ini pinggir kali
merupakan rumah kedua bagi Koma (KOmunitas warung eMAk) komunitas diskusi
warung emak di pinggir jalan Kimia, karena deretan warung disini di sebut
Warung Emak. Komunitas yang ikut membidani komunitas lainya seperti KPK
(Komunitas Pinggir Kali), TBK (Taman Bacaan Kimia), akhirnya dengan semangat yang baru menjadi
KBBT (Komunitas Baca-Baca di Taman). Dan komunitas lainya yang pernah singah
dan terbentuk disana.
Di jalan ini dan pinggiran kali merupakan tempat yang membuat
nyaman apa lagi saat itu masih banyak pohon yang rindang sehingga siang hari
yang terik penuh penat dan macetnya Jalan Diponogoro, tempat ini adalah sebuah
ruang untuk melepaskan kepenatan dan bertukar ide dari hal-hal yang konyol
sampai yang serius, yap’s.. Jalan Kimia menjadi tempat yang banyak merekam
kenangan yang terlalu manis untuk dilupakan dalam hidup.
Penggusuran memang datang dan pergi dari Jalan Kimia yang
berderet warung emak dan pemukiman pinggir kali dan menjelang senja, bemo pun
menyinggahi tepi jalan sebab disanalah singgasana mereka. Walau kendaraan
warisan GANEFO itu sudah dianggap usang oleh arus modernitas, tapi bemo masih
memiliki pasarnya yang tak habis dimakan zaman.
jalan kimia bemo 2014 |
pinggir kali 2014 |
Kimia kali ini memang benar-benar habis di bersihkan tak
seperti penggusuran yang lalu hanya temporer, hari ini di gusur besok bangun
lagi. Pinggiran kali ini di akan di bangun taman dan pedagang dan pemukiman
yang sejak era kemerdekaan ini. Menjadi saksi perubahan politik Indonesia yang
sudah berumur 71 tahun MERDEKA.. dari peristiwa Cikini, GESTAPU 65, 27 Juli
1996, Reformasi 98 dan banyak lagi peristiwa lainya yang tak tertulis disini.
Jalan Kimia ada di sebelah kiri Jalan Diponogoro dan sebelah
kanan Jalan Mendut. Perbatasan Kelurahan Menteng dan Senen di belah oleh aliran
Kali Ciliwung. Menurut para Ibu-Ibu di sana yang sudah beranak cucu di tempat
ini dahulu jalan ini namanya Gang Kucing karena dahulunya banyak kucing tak tahu
pasti kapan tahun dan tanggalnya. Lalu berubah lagi menjadi Jalan Sibiset dan
ini adalah pergantian yang ketiga kalinya dan bernama Jalan Kimia hingga kini.
Mungkin penduduk di pinggiran kali di jalan kimia ini seperti
bajing yang selalu saja lewat diantara kabel di jalan ini diantara pepohonan
yang tersisa. Bajing “naik turun pohon kelapa mencari penghidupan” kata
Multatuli. Bajing bergerak naik atau
turun ke kiri dan kekanan. Bajing ada di tempatnya seperti nenek moyangnya dulu
sebelum Menteng berubah menjadi perumahan elit. Bajing tak bertransmigrasi
seperti burung karena ia tak punya sayap tapi bisa melayang walau tak bisa
terbang layaknya burung.
Para penduduk yang semakin kecil tinggal bertahan di jalan
kimia sekarang bertahan di pekarangan bekas kedutaan Polandia yang kosong.
Gundah dengan ketidak pastian melanjutkan hidup berjualan melayani para
pelanggan karyawan yang tak cukup membeli makan di restoran dan nongkrong di
café yang menjamur di kawasan itu. Makan di pinggiran gajihnya hanya cukup buat
makan disana. Desas-desus kalau tak boleh lagi tinggal dan menaruh gerobak dan
berdagang disana ..hmm mungkin juga penduduk kimia seperti bajing yang bisa
bertahan diantara perubahan zaman.
Edwanov Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar