Senin, 23 Februari 2009

anarki bukan brutalitas

Anarkis Bukan Brutalitas

Kata ”Anarki” berasal dari bahasa yunani yang berarti tidak ada pemimpin atau ketua.sehingga anarkisme berarti tidakm ada pimpinan,tidak adanya pemerintahan. Epitomologi dari kata ini menandai hal yang khas dari anarkisme: penolakan akan kebutuhan akan otoritas tersentral atau Negara tunggal,satu-satunya bentuk yang kita kenal sampai pada saat ini. Stigma Anarkis menurut media massa adalah sebuah perbuatan yang merusak atau juga keadaan situasi yang kacau
Membicarakan tentang anarkisme sepertinya sulit menghindar dari sejumlah nama besar yang dikenal dalam tradisi filsafat dan politik anarkisme yakni: Pierre-Josep Prodhon,Mikhail Bakunin, Peter Kroponit, Max Stiner dan Leo Tlostoy.
Stereotipe Anarkisme di Indonesia merupakan suatu tindakan brutal dan merusak membabi buta (vandalisme),memang anarkis di Indonesia lebih mirip sebuah “brand” dari pada sebuah ide ataupun teori revolusioner untuk menghadapi alienasi dari kehidupan serhari-hari.jikalau di Negara-negar kapitalis liberal,anarkisme mendapatkan tempatnya di dalam libelarisme modern,seperti para libertarian maupun “anarco-cappies” (sebuah sebutan untuk kaum anarki yang mempercayai ide kapitalistik tanpa negara),di Indonesia ,di dalam sumpek-munafik budaya timur,anarkisme teradaptasi bahkan terdistorsi,bahkan terkompromikan.Atau memang ini salah satu dari kelemahan teori anarkisme sendiri? Sebegitu bebasnya dia,sehingga tidak dapat menyatakan dimana dirinya berpijak. Anarkisme menjadi moderat. Dari yang nasionalis,agamis,bahkan kapitalis dapat mengkalim dirinya anarkisme. Siapa sih yang tidak dapat mengklaim anarkisme sebagai miliknya? Bukankah untuk menentukan apa anarkisme itu sudah menjadi asas yang dilarang anarkisme.Mengingat peranan anarkisme di Indonesia ini masih terbatas hanya dalam simbol-simbol belaka..Budaya Punk /Hard Core tidak dipungkiri merupakan salah-satu faktor utama dalam perkembangan “ideology” ini. Kelompok-kelompok kecil seperti food not bombs,kolektif pembajak kontra-kultura, peniti-pink,affinitas dan kelompok kecil lainya yang mungkin mempraktekan anarkisme di dalam aktifitas kehidupan sehari-hari mereka. Kaum anarkisme sendiri memang sering di gambarkan oleh media sebagai kumpulan orang-orang yang brutal. Tidak semua anarkisme itu berpenampilan serba hitam atau berpenampilan aneh seperti Punk yang anti terhadap sesuatu yang mapan. Anarkisme adalah sebuah ideology yang praksis (teori dan praktek), janganlah melihat orang dari luarnya saja kalau berpenampilan brutal, dekil,dan kucel apakah benar ia seorang pembuat onar ?

komazine

Tidak ada komentar:

Posting Komentar