Minggu, 25 Oktober 2009

CUMA MIMPI

Bermipilah sebab mimpi adalah gratis tanpa ada hak cipta siapa yang menguasai otoritas. Dalam bermimpi kita bisa melepaskan hasrat yang tak bisa lakukan di dunia nyata. Ketika mimpi kita sudah tercerabut dari dalam alam bawah sadar hidup serasa tanpa energi yang membakar semangat untuk kembali hidup walau dalam mimpi belaka. Mimpi atau pemimpi ya kalau tak pernah di perjuangkan untuk menjadi nyata, Cuma bayang-bayang yang utopis dalam menyambut hari-harimu yang penuh dengan awan kelabu tampak mendung tak kunjung hujan.Air hujan memberi kehidupan,ketika alam memberi bau pada saat hujan akan turun untuk memberi kehidupan kembali”begitu menyenangkan,segar air yang membasuh bumi”. Tetapi terkadang membuat genangan,yang tak terserap bumi. Memang terlalu keras dimana-mana cuma beton.

Mungkin ini cuma harapan, cuma setetes embun yang langka di pagi hari. Embun pagi yang begitu menempel di dedaunan begitu menyegarkan pagi tanpa cuap-cuap penyiar radio atau acara di televisi yang begitu menyebalkan menggangu di awal hari atau surat kabar yang tak hentinya sebagai public relation dari kapitalisme. Di pagi ini yang terlihat cuma embun dan nyayian burung yang hinggap di antara dedaunan pohon jambu air cangkokan.

Banyak hari yang dilalui seolah langit memang tak pernah peduli cuma menjadi saksi bisu kebusukan-kebusukan yang kita telah terbiasa mencium baunya tiap hari,memang tak berpengaruh dengan kebusukan itu. Malam kan tiba,menghancurkan harimu yang busuk. Mungkin cuma malam yang tambah larut tambah menyenangkan tapi ketika taktahan lagi menahan rasa kantuk dan besok kembali menciumi kebusukan,di dalam keheningan cuma berbaring di temani dengan selembar kardus yang kusam menemani mimpi-mimpi yang indah sepanjang tidur.

Terbang-terbang menuju impian.Selekas sinar terang dengan senyuman sang mentari menyambut harimu …ahh ini cuma mimpi !!!

_Edwanov_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar