Minggu, 25 Oktober 2009

Ruang yang menatap langit

image
Ruang yang bisa menatap langit ,menatap menghitamnya langit di antara
kedipan bintang-bintang yang selalu menyapa ku di penghujung hari. Ruang terbuka memang terkadang Cuma di sepelekan orang , tetapi di dalam ruang yang terbuka di
dalam kesempitan hidup yang berhimpitan di kotak-kotak di kota yang semakin semerawud, 
di gang-gang yang berhimpitan badan terasa sesak bila melewatinya
apalagi harus menunduk melewati atap-atap yang penuh dengan celah-celah cahaya
di siang yang terik.

Di dalam keterbukaan banyak ruang-ruang yang kosong dan terbuka di tutup yap’s , 
..tanah sengketa, tapi sayang kita bisa menikmati sebuah ruang terbuka yang
gratis menikmati pemandangan langit apalagi di malam hari dan udara yang begitu segar membuat kita terlepas dari kesempitan hidup yang semakit terjerat
kapitalisme yang menjual image dan nilai citra brand produk asu juga..
Ruang yang sempit berhimpitan tak ada space (ruang) untuk memandang langit
yang membuat kita berfikir terbuka dalam hidup.

Dalam ruang yang terbuka dalam membuka diri dalam keterbukaan hidup menjadi sebuah hidup. Hidupkan, hidup ini dari kekomaan. Sebuah mimpi dalam komaa yang terjadi . Sebuah koma yang terjadi apa yang menjadikan ontologi itu sebuah hasrat yang mendalam sebagai sebuah anti klimak’s hidup, dalam batas antara kehidupan
dan kematian (koma).

Ruang-ruang yang terbuka bila malam terasa indah memandang langit,semua problem hidup hilang menatap langit yang terbuka ditaburi bintang yang mengedipkan sinarnya sampai kedalam hati oh,begitu lepas melayang bebas tanpa hambatan ke atas langit yang hitam di penuhi bintang-bintang penuh dengan optimisme ..hidupkan ..hidupmu .. Hidup kita semua..

Memandang langit di antara celah-celah ruang yang sempit diantara bangunan
yang berhimpitan membuat ketenangan yang bisa langsung menatap langit. Bila siang bisa menatap horizon yang jauh tak terbatas dan bila malam bisa memandang bintang. Tinggal di dalam kotak-kotak yang sempit memandang kesempitan.Keleluasaan dalam memandang ruang terbuka adalah, keluasan bersilahturahmi dengan langit merupakan suatu keterbukaan hidup diantar sekat-sekat yang sempit. Dalam hidup semakin terhimpit

cuma urusan konsumsi saja,yang bisa buat kita bahagia tanpa membeli untuk kebutuhan sebenarnya bukan kita butuhkan. Dengan memandang langit di ruang terbuka semua urusan segala macam hilang dan kembali untuk menggapai bintang di antara hitamnya langit malam ..

*edwanov..^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar