Monas
bukan mogok nasional maksud dari sebuah kata tersebut tetapi jadi ingat di awal
bulan may ini ketika sampai di depan monas jadi ingat sesuatu yaitu Anas Urbanigrum
yang menyatakan dengan sesumbar siap di gantung di sana (monas). “gantung
saya di Monas”. Itu kata yang diucapkan Anas saat itu demi meyakinkan publik
bahwa dugaan korupsi itu menurutnya tidak benar. Dan berjalannya waktu
bukti-bukti semakin dekat dengan apa yang di nyatakan tersebut namun kapan nich
nonton yang siap di gantung di monas lumayan dari pada nonton sinetron kejar
tayang.
Tertawalah
sebelum tertawa itu di larang seperti tag linenya film Warkop, tertawa melihat
hal yang ironis. Memang gampang meluncurkan kata-kata tapi berat menjalankan
kata-kata. Kebanyakan bicara tapi kenyataanya melesat jauh. Sesumbar politisi
yang merasa punya kekuasaan yang Ia anggap absolute tak akan pernah hukum
menyetuhnya walau pun langit akan runtuh, memang sampai hari ini pun tak ada
yang di gantung di monas Cuma cuap-cuap belaka di negara yang katanya berdaulat
dalam hukum yang cuma untuk orang kecil saja yang patut di hukum dengan berat.
Hukum
rimba apa hukum karma. Hukum di Negara yang katanya-kanya Negara kepulauan,
Negara persatuan, Negara hukum, Negara yang beragama jadinya Negara yang
bukan-bukan saja sepertinya.
UU_maret
2013 | komazine #13 | pagi kimia | mei 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar