Rabu, 08 Juli 2015

Sorry I’m FART


Ketika sesuatu yang tak terlihat namun membuat sedikit kekacauan itulah ketut saling diam menuduh, mencari siapa pelempar bau. Memang ketut tak berbentuk tapi menyengat, bau busuk menusuk-nusuk hidung ketika ketut tak bisa di kurangi, tak bisa di kalikan tapi bisa di bagikan kepada siapa pun yang mempunyai pernafasan yang sehat beda kalau hidung tersumbat terkena flu nafas saja sulit apa lagi mencium bau. Ketut pun posisis arahnya mengikuti arah mata angin, ketut juga bisa yang menyebabkan perang saling tuduh. Bahasa ketut bisa di tulis tapi tak bisa di visualisakan, ketut cuma setinggi hidung namun selanjutnya tak terhitung.

Kentut maaf saya kadang berbunyi kadang tidak berbunyi tapi mungkin agak sedikit berbau busuk. Kalau kentut tak di keluarkan bisa membuat perut ini sakit tapi kalau kentut di keluar merayap dengan peredam tak berbunyi menimbulkan kekacauan hahahaha bau busuk

Banyak orang banyak bicara besar tapi tak ada bukti nyata, sepertinya lebih gampang kentut ketimbang melaksanakan kata-kata. Ketika dakwah di campur sama kentut sang penguasa bringas membabi buta merampok uang yang bukan haknya menjual kekayaan alam demi pundi-pundi kekayaan kelompoknya saja. Ah.. masih saja sepeti hikayat dulu salah sendiri jadi rakyat selalu tertindas, tapi bukan untuk rakyat yang cerdas dan berlawan. Kalau belum mampu angkat senjata mari kita berkumpul menghimpun kentut di depan penguasa coba pada mati kebauan nggak mereka.. wkwkwkwk


Uu Desember 2013 |komazine| no.15|amok|

Tidak ada komentar:

Posting Komentar